Apa sulitnya buat berbicara jujur?

Jujur mungkin buat sebagian orang adalah hal yang sepele/mudah untuk dilakukan, karena memang sudah terbiasa dan di biasakan sejak dulu. Namun mungkin juga sebagian orang ada yang menganggap jujur itu sulit untuk di terapkan di kehidupan sehari-hari karena memang sudah terbiasa untuk menutupi apa yang sebenarnya terjadi. Hal ini mungkin di akibatkan karena si pelaku takut jika iya berbicara jujur maka apa yang hendak iya lakukan akan mendapat hambatan dari orang yang iya tutupi dengan kebohongan tersebut. Hal ini lazim terjadi di kalangan anak muda sekarang, sebenarnya ada yang merasa menyesal setelah melakukan kebohongan dan iya berjanji untuk merubahnya, dan ada juga yang hanya sekedar menyesal tanpa merubah sikap berbohongnya itu untuk segera melakukan perbaikan dalam dirinya dan mungkin ada juga yang tidak menyesal sama sekali karena iya merasa nyaman dengan selalu melakukan kebohongan. Sangat berbahaya bila suatu kebohongan terus di terapkan di dalam kehidupan. Akan segera timbul rasa ketidakpercayaannya lagi dari si korban kepada si pelaku. Kalau sudah sekali melakukan kebohongan pasti selanjutnya akan terus melakukan kebohongan yang baru untuk menutupi kebohongan-kebohongan yang telah di lakukan. Akan rugi sekali bila seseorang sudah tidak mendapat kepercayaan dari sekitarnya. Ada saatnya kita berbicara jujur namun tetap tidak di percaya atau di sepelekan karena kita sudah di anggap bohongholic. Setelah ini terjadi mungkin kita hanya bisa diam karena memang akan sangat sulit untuk mengembalikan sebuah kepercayaan seseorang kepada kita. Hanya orang yang punya kebesaran hati yang dapat memaafkan semua kebohongan yang telah kita lakukan terhadap dirinya. Jadi apa keuntungan yang kita dapat dari sebuah kebohongan?